Belum ada rekonstruksi signifikan dari Kota Mosul usai dihancurkan AS dan sekutu saat mengusir ISIS dari Irak.

Kota bersejarah ini merupakan lahirnya ISIS yang sebelumnya bernama IS in Iraq.

Tiga tahun sudah lewat bangunan yang runtuh tampak sudah membusuk dinakan waktu.

Walau Mosul Timur masih relatif normal karena tingkat kehancuran yang minimal, namun sisi barat tetap terlihat porak poranda.

Pemerintah Irak yang berinisiatif membebaskan Mosul dengan dukungan sekutu pernah mengeluarkan program untuk rekonstruksi.

Tapi, tak banyak negara donor yang tertarik untuk mendanai. Apalagi Irak dikenal sebagai negara kaya dan APBN-nya tiga kali lebih tinggi dari Iran.

Kehancuran kota yang belum pulih itu tentu membuat pemilik semakin lama tinggal di pengungsian.

Beberapa NGO dan lembaga PBB sering membuat video promosi pembangunan kembali namun menurut warga semuanya hanya omong kosong.

Saat ini pihak yang sebelumnya bekerja sama untuk mengusir ISIS malah saking baku hantam di Baghdad.

Beberapa pesawat misterius melakukan pemboman ke milisi Syiah yang terlibat mengusir ISIS, diduga pesawat AS atau Israel.

Milisi Syiah kemudian membalas dan itu menjadi tontonan semua pihak. Rekonstruksi kita Mosul dan kota lainnya yang hancur dibombardir untuk usir ISIS menjadi semakin terbengkalai. Saat itu, PM Haider Al Abadi memperkirakan butuh 30 miliar dolar AS untuk kembali membangun Mosul dan sekitarnya.