Ada kemungkinan oposisi Suriah akan bubar dan akan menjadi akhir dari revolusi musim semi Arab yang pernah mengguncang Presiden Bashar Al Assad.
Beberapa alasan berikut menjadi penyebabnya.
1. Naiknya kembali legitimasi Presiden Bashar Al Assad. Bahkan beberapa negara Arab sudah mulai mengusulkan agar Assad kembali diundang menjadi anggota Liga Arab dari yang selama ini dipegang oposisi (SNC/SOC).
2. Pemerintahan AS sudah mulai menurunkan targetnya dari melengserkan Assad menjadi hanya ingin memperbaiki. Artinya AS tidak lagi ingin Assad diganti dan lebih fokus mengawal pemerintahan NES yang berhasil usir ISIS dari 70 persen ladang migas Suriah.
3. Pihak oposisi saat ini hanya bisa berharap dukungan Turki yang mulai tidak fokus karena krisis Libya. Turki juga belakangan punya tendensi mengikuti tekanan Rusia termasuk memberikan kuasa mengontrol perbatasan Suriah-Turki.
4. Pemerintahan SIG yang digagas oposisi/SNC terlihat lamban menyediakan pelayanan publik di wilayahnya. Sehingga sangat sedikit kemungkinan peengungsi Suriah terpelajar akan pindah ke wilayah mereka, jika kembali ke rumah di wilayah Assad menjadi lebih menarik.
5. Sampai sekarang SIG belum punya lembaga tandingan yang bergengsi seperti Bank Sentral, Bursa Saham, maskapai penerbangan dll sebagaimana oposisi lainnya di Libya dan Yaman. Ini menandakan oposisi kurang serius untuk menang.
6. Bahkan dibandingkan pemerintahan otonomi NES dan penyelamat SG di Idlib, SIG masih jauh ketinggalan. Padahal dua pemerintahan terakhir sudah membuka hubungan yang agak formal dengan Assad.
7. Pada akhirnya, jika Assad melunakkan sikapnya kepada pengungsi, kemungkinan besar banyak warga lebih memilih kembali ke kediaman masing-masing daripada jadi pengungsi atau tinggak di wilayah oposisi.
8. NES/SDF terus melakukan serangan untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai SIG. Dapat dukungan dari AS dan modal 70 persen ladang migas Suriah SDF bisa perang selama-lamanya. SIG dengan SNA-nya bisa punah suatu saat.
9. Hubungan antara SG dan SIG kurang harmonis. Jika saja SG rekonsiliasi dengan pemerintah sebagaimana pasukana FSS di Daraa, maka SIG akan menjadk lebih mudah takluk.
10. Jika SIG runtuh, pada akhirnya hanya NES yang menjadi oposisi dengan menguasai 30 persen wilayah Suriah. Besar kemungkinan mereka akan menjado daerah otonomi seperti halnya Kurdistan di Irak.
0 Komentar